Kamis, 09 Desember 2010

Rumah Tradisional Batak Toba

Perkampungan suku Batak Toba mengikuti pola berbanjar dua, yaitu suatu tata ruang lingkungan dengan komunitas yang utuh dan mantap.

Desanya disebut lumban/ huta yang dilengkapi 2 pintu gerbang (bahal) di sisi utara dan selatan huta. Sekeliling kampong dipagar batu setinggi 2.00 m, yang disebut parik.

Di setiap sudut dibuat menara untuk mengintai musuh. Menurut sejarahnya, antar sesama suku Batak sering sekali berperang.

Itu sebabnya bentuk kampungnya menyerupai benteng, Huta masih dapat disaksikan di Kabupaten Tapanuli Utara di desa-desa Tomok, Ambarita, Silaen, dan Lumban Nabolon Parbagasan. Desa-desa tersebut merupakan daya tarik wisata budaya yang banyak dikunjungi wisatawan.

Makna dan Simbolisme
Pola penataan desa atau lumban/ huta terdiri dari beberapa ruma dan sopo. Perletakan ruma dan sopo tersebut saling berhadapan dan mengacu pada poros utara selatan. Sopo merupakan lumbung, sebagi tempat penyimpanan makanan. Dalam hal ini, menunjukkan bahwa masyarakat Batak selalu menghargai kehidupan, karena padi merupakan sumber kehidupan bagi mereka.

Penafsiran
Pola penataan lumban yang terlindungi dengan pagar yang kokoh, dengan dua gerbang yang mengarah utara-selatan, menunjukkan bahwa masyarakat Batak, memiliki persaingan dalam kehidupan kesehariannya. Jika kita mengamati peta perkampungan.

Arsitektur Tradisional Batak Toba
Batak, maka dapat kita ketahui terdapat beragam suku Batak, dengan lokasi yang berdekatan. Oleh karena iu, pola penataan lumban berbentuk lebih menyerupai sebuah benteng dari pada sebuah desa.

Pada penataan bangunan yang sangat menghargai keberadaan sopo, yaitu selalu berhadapan dengan ruma. Hal ini menunjukkan pola kehidupan masyarakat Batak Toba yang didominasi oleh bertani, dengan padi sebagai sumber kehidupan yang sangat dihargainya.

Di dalam lumban, terdapat beberapa rumah dan sopo yang tertata secara linear. Beberapa ruma tersebut menunjukkan bahwa ikatan keluarga yang dikenal dengan extended family dapat kita ketemukan dalam masyarakat Batak Toba.

Kajian Perangkaan

Ahli bangunan adat (arsitek tradisional) suku Batak disebut pande. Seperti rumah tradisional lain, rumah adat Batak merupakan mikro kosmos perlambang makro kosmos yang terbagi alas 3 bagian atau tritunggal banua, yakni banua tongga (bawah bumi) untuk kaki rumah, banua tonga (dunia) untuk badan rumah, banua ginjang (singa dilangit) untuk atap rumah.

Arsitektur Batak Toba terdiri atas ruma dan sopo (lumbung) yang saling berhadapan. Ruma dan sopo dipisahkan oleh pelataran luas yang berfungsi sebagai ruang bersama warga huta. Ada beberapa sebutan untuk rumah Batak, sesuai dengan kondisi rumahnya. Rumah adat dengan banyak hiasan (gorga), disebut Ruma Gorga Sarimunggu atau Jabu.

Batara Guru. Sedangkan rumah adat yang tidak berukir, disebut Jabu Ereng atau Jabu Batara Siang. Rumah berukuran besar, disebut Ruma Bolon. dan rumah yang berukuran kecil, disebut Jabu Parbale-balean. Selain itu, terdapat Ruma Parsantian, yaitu rumah adat yang menjadi hak anak bungsu.[wlmn/soper/rs]


Sumber

Sabtu, 20 November 2010

Manajemen dan Lingkungan Eksternal

Manajemen dan Lingkungan Eksternal
- Definisi Lingkungan

Adalah suatu tempat yang di inginkan oleh perusahan bahwa tempat tersebut bersih  dan nyaman sehingga orang-orang yang bekerja di suatu ruangan kerja itu bisa terjamin menghirup udara yang segar dan bersih. Maka, perusahan harus diwajibkan mempunyai karyawan untuk bersih-bersih ( officeboy).

Lingkungan manajemen juga harus membutuhkan air untuk mandi, minum, dan memasak. Dan lingkungan itu juga merupakan kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan.


- Faktor-faktor Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro
Lingkunagan eksternal Mikro adalah ilmu yang mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, dan rumah tangga. Hal ini merupakan bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.

Lingkungan eksternal makro adalah ilmu yang mempelajari variabel-variabel ekonomi manajemen secara agregat (keseluruhan),  antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.

Tanggung Jawab Sosial Manajer
Adalah tanggung jawab social atas keputusan-keputusan yang diambil oleh manajerial untuk mencapai tujuan organisasi baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Atas dasar ini maka seorang manajer dituntut untuk dapat mengimplementasikan etika berusaha (the ethics of manager).Maka, ada 5 keputusan manajer dalam etika berusaha, yaitu hukum; peraturan-peraturan pemerintah termasuk di dalamnya undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah, kode etik industri dan perusahaan tekanan-tekanan sosial,  tegangan antar standar perorangan dan kebutuhan organisasi.

Evolusi Teori Manajemen

* Evolusi Teori Manajemen
- Teori organisasi klasik adalah suatu koordinasi yang di sampaikan oleh manajer melalui komunikasi kepada para karyawannya.

- Teori Perilaku adalah suatu perilaku yang tertentu yang dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang.

- Teori Kuantitatif adalah suatu penerapan ilmiah yang menggunakan perangkat dan metode matematika untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi suatu perusahaan.

- Evolusi Teori Manajemen adalah suatu pandangan utama dalam tentang manajemen, dan evolusi tersebut terdiri dari 4 bagian, yakni:
1. Pendekatan Klasik : manajemen ilmiah, prinsip-prinsip administratif, teori organisasi dan birokratis.
2. Pendekatan SDM
3. Pendekatan Kuantitatif
4.Pendekatan Modern

Jumat, 05 November 2010

2. Manajemen dan Manajer

- Tingkatan Manajemen
Tingkatan Manajemen adalah organisasi berstruktur tradisional Manajer, yang dikelompokan menjadi 3 tingkatan yaitu mulai manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama.

Tingkatan manajemen dan manajer.
Tiga tingkatan tersebut yaitu:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya.

2.Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.

3.Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor (foreman).


- Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu di proses manajemen yang akan dijadikan menjadi acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen ada lima yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.

Rabu, 03 November 2010

1. Pengertian Manajemen

- Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.


- Definisi manajemen sebagai ilmu dan seni
Manajemen sebagai ilmu dan seni adalah konsep dasarnya dalam manajemen administrasi seseorang, untuk sebagai pengembangan, penjabaran dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.Sehingga bisa menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.